Tetes air itu membasahi bumi. Menjatuhkan tetes demi tetes yang membawaku ke masalalu. Masalalu yang membuatku rindu.. Sayang? Apa kabarmu? 0o0 "Celly? Apa kamu masih mau disana?" Suara itu membuyarkan lamunanku. "Ehm... masih hujan kok, Ve" jawabku enggan. Aku masih menatap tetesan hujan. Aku ingin tetap disini.. "Tapi udah jam 5 sore. Kamu tetep gak mau pulang?!" Velvary duduk di sampingku. Aku menoleh. "Aku rindu.." desahku. Sejenak, hanya suara hujan yang kudengar. Mata Ve menerawang kearah hujan. "Doakan ia baik-baik saja disana, Ly." Hening... "Beberapa bulan lagi. Apa dia masih ingat? Apa.. Traven.. masih sayang padaku? Apa...." aku berhenti melanjutkan kalimatku. "Sst! Kau ingat? Traven mengatakan akan kembali Ly.. dia akan segera kembali." Ve menenangkan kegelisahanku. "Kau ingat? Saat Traven mengejarku ditengah hujan?" Ucapku. Ve mengangguk "Siapa yang melupakan masa hal itu?! Ka...
sometimes write could heal, could kill, and i let them both do things to me.