Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2013

We are not strong!

Bawa aku pergi, hujan. Bawa cintaku pergi, hujan. Bawa rasa sakitku.. Bawa rasa pedihku.. *** Aku membawakan sebuah payung untuknya yang telah menunggu di pos kampusnya. Ia tersenyum saat aku menghampirinya. Aku berdiri disampingnya, seperti biasa, aku meraih tangannya dan mengecup punggung tangannya, ia tersenyum. Derasnya hujan memaksaku ikut berteduh sebentar. Semua akan baik-baik saja jika ia disini.. *** "Ma, tapikan..." aku menghapus bulir airmata yang tak henti-hentinya jatuh. "Kamu tau kan? Agama kamu sama Kievano beda. Alystya, kamu harus ngerti. Kalian GAK AKAN BISA MENYATU. TITIK! " mama mengakhiri kalimatnya dengan tajam. Aku meringis menahan rasa sakit di dadaku. Bagaimana bisa? 9 tahun hubunganku berakhir hanya karena satu hal? Hal tabu, hal yang hanya membuat bisu ; agama. "Tapi, aku sayang sama Kiev ma.. Pa? Aku gak mau misah ama Kiev.. Ma... aku mohon" aku bersujud dibawah kaki mama dan papa. Mengapa aku menjadi sangat berharap? M...

Jemput aku..

Sayang.. Jaga rasa yang kutitipkan, jika kelak aku tak dapat kembali untuk mengambilnya.. Simpan baik-baik. Karena aku.. memberikan tulus rasaku padamu. Memberikan banyak perasaan atas cintaku padamu. jaga itu sayang... Jika nanti tanganku tak lagi dapat menggapai dan meraih jemarimu. Jika kelak mataku tak lagi dapat menatap wajahmu. Jika kelak mulutku tak lagi dapat memanggil namamu. Memberikan katakata indah untukmu. Jika telingaku tak lagi dapat mendengar suaramu.. Dan bila nafasku benar-benar berhenti.. Percayakah kamu? Bahwa hatiku tetap terjaga untuk selalu mencintaimu. Cintaku akan memelukmu.. walau hanya bayang semu.. Tetap saja, hatiku.. akan tetap hidup disampingmu. Tetap mengawasimu. Tetap menjagamu.. Walau tak lagi dapat mencegah siapa yang akan menggantikan posisi hatiku.. Aku bisa menerima jika dia lebih baik dari aku. Jika ia dapat menghapus airmatamu. Jika ia dapat mengh angatkanm u. Jika ia membuatmu lebih bahagia. Jika ia dapat menghadirkan senyummu ...