Sejujurnya aku masih belum tahu apa motifmu; datang dan pergi. Hanya itu yang kucoba untuk mengerti, kau mengatakan banyak hal dan membuatku yakin untuk melupakan lubang besar yang berada dibelakangku, kau menarikku—dan membuatku bangkit perlahan dari kubangan luas yang tiada ujungnya. Kau bagai dessert , kau manis. Bagai terlena; kau berikan aku berbagai rasa lembut dan manis—dengan kejutan didalam semua tingkahmu. Aku lupa bahwa aku pernah patah, bahwa aku pernah terluka juga karena cinta. Semua caramu membuatku mencoba melangkah lagi, walau masih ragu dan buram. Aku menggenggam tanganmu untuk berjalan lebih maju, setidaknya aku bersamamu. Lalu, aku lupa siapa diriku; aku adalah gadis patah hati. Aku tak dapat menarik siapapun agar bertahan dalam hariku, bukan juga kamu. Is that too hard to fall in love with me? Aku berbisik ditiap tengah malam, menatap langit-langit dan berpikir. Mungkin memang sulit untuk bertahan denganku, kan? Lagipula siapa pria...
sometimes write could heal, could kill, and i let them both do things to me.