Langsung ke konten utama

for you, my lovember.





Sejujurnya aku masih belum tahu apa motifmu; datang dan pergi.
Hanya itu yang kucoba untuk mengerti, kau mengatakan banyak hal dan membuatku yakin untuk melupakan lubang besar yang berada dibelakangku, kau menarikku—dan membuatku bangkit perlahan dari kubangan luas yang tiada ujungnya.

Kau bagai dessert, kau manis. Bagai terlena; kau berikan aku berbagai rasa lembut dan manis—dengan kejutan didalam semua tingkahmu. Aku lupa bahwa aku pernah patah, bahwa aku pernah terluka juga karena cinta.

Semua caramu membuatku mencoba melangkah lagi, walau masih ragu dan buram. Aku menggenggam tanganmu untuk berjalan lebih maju, setidaknya aku bersamamu.

Lalu, aku lupa siapa diriku; aku adalah gadis patah hati. Aku tak dapat menarik siapapun agar bertahan dalam hariku, bukan juga kamu.

Is that too hard to fall in love with me? Aku berbisik ditiap tengah malam, menatap langit-langit dan berpikir. Mungkin memang sulit untuk bertahan denganku, kan?

Lagipula siapa pria yang mau menghabiskan waktunya dengan gadis pembuat masalah? Gadis berisik dengan tingkah idiot. Tak ada bagian (+) sama sekali.

Aku terlalu semangat untuk bangkit, dan aku lupa belum mengenal dirimu lebih dalam; seharusnya aku tahu bahwa kau hanya singah dan bukan mengobati luka ku selama ini, luka besar itu masih menganga dan sekarang terbuka lebih lebar; aku tak apa untuk patah hati. Tapi bagaimana jika mereka tak berfungsi lagi?

Benar, kau hanya dessert. Manis; hanya itu. Tak ada lagi yang dapat kau lakukan, dan kita lakukan bersama. Aku merasa cocok denganmu; dan itu belum cukup untuk sebuah hubungan serius yang selalu kuimpikan; tidak. Tak ada orang yang akan mau serius bersamaku, benar. Kan?
Baru kali ini, sejujurnya. Memang luka yang kau buat hanya segores kecil; tak masalah. Aku tahu kau sudah mencoba, aku ingin berterimakasih karena 3 bulan terakhir kau mau menghabiskan waktumu walau kau bilang hanya setengah-setengah. Setidaknya kau pernah mencoba dan aku 100% mengapresiasi dirimu, aku berterimakasih karena kau mengubah malam gelapku.

Benar, mencoba dengan orang baru tak semudah yang diinginkan, alih alih untuk melupakan. Aku malah melakukan banyak hal yang dulu pernah kulakukan denganya. Aku mengubahmu menjadi diri-nya. Dan itu salahku, kau adalah kau. Bukan pria masalaluku.

Aku seharusnya sadar bahwa aku salah, kau dan dia adalah bahagia dalam taraf berbeda, kau dan dia adalah matahari dan bumi- ku, benar. Kau bumiku dan ia matahariku. Aku seharusnya sadar bahwa ini semua salah; kau bukan dia. Aku tak seharusnya bersikap bodoh dengan mengubahmu agar bisa menjadi dia,

Ya, kan? Kau adalah dirimu, dan aku seharusnya menyadari bahwa aku bukan sedang dikisah yang tertutup ketika cerita belum berakhir; belum.

Aku, bodoh ya?

Ahh, memang kok. Tak usah menyangkal, aku sudah tahu bahwa aku memang sebodoh ini, tentu saja. Seperti sebuah lagu yang kau tunjukan pada suatu malam, dessert. Kau sejenis dengannya;

Tapi, ya. tentu saja aku minta maaf sebesar-besarnya padamu, mencoba bersamaku merupakan hal sulit yang sekarang kusadari bahwa tak seorang mampu.
Dan kufikir hanya ia yang mampu.

Jadi, maafkan aku telah memaksamu untuk ikut keduniaku; kedunia aneh yang bahkan mungkin tak kausukai, mencoba mengubahmu.. alih alih karena mencintaimu.. tapi tidak, ternyata maksud tak terlihat tersebut adalah, karena aku merindukannya, ya, pria masalaluku. Maaf karena telah menjadikanmu sandaran.

Kini aku sadar, bahwa semakin aku mencoba untuk memulai lagi dengan orang baru; semakin juga aku yakin bahwa hanya ia yang dapat menyembuhkan keterpurukan yang selama ini membelenggku diriku. Bukan dirimu; maafkan aku.

Tapi, cinta 3 bulan yang kurasakan bukan bohong belaka, kok.

Aku benar-benar suka pada pembawaanmu yang tenang dan penuh keluguan; semua itu mengingatkanku (Lagi) dengan pria masalaluku, bedanya ia tak memakai kacamata, sedangkan kau ya.
Semakin aku mengenalmu, kufikir aku akan semakin menjauh dari bayang bayang tentangnya.
Ternyata tidak, sikapmu malah membuatku makin merindukannya. Semakin memikirkan... tentang bagaimana kehidupannya sekarang. Aku malah semakin merindukannya setiap aku berbicara padamu, baru kusadari sekarang bahwa semua bahagia yang kurasakan bersamamu tetap dalam bayang tentangnya.

Kau dan dia bagai kutub yang berbeda, sangat.

Tapi semakin aku melangkah bersamamu, aku semakin merasa dekat dengannya.

Sulit sekali rasanya..

Ahh ya, aku ingin bilang terimakasih. Sedalam-dalamnya, aku tak pernah membencimu karena sekarang kau adalah temanku, ingat? :D

Tak lebih dari itu—terimakasih juga telah mengingatkanku, you’re best! :D

Love, Nisa.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Perks Of Being Single.

hello peeps. kali ini gue mau bahas beberapa things, yang jadi kelebihan bawa lebih enak single, loh! haha (padahal provokator biar pada jomblo nemenin gue) wkwk XD 1. The Time Is Yours. buat cewek nih terutama, pasti semua orang butuh me time. plan lo yang tadinya mau nonton film/ drama korea 16 episode dibabat habis habisan hari itu (niatnya) eh gagal pas di episode pertengahan doi nelfon/ ngechat. Kan jadi gak fokus, ya ga girl? Ini kelebihannya. Kalo lo Single, otomatis kan gak ada yang perlu lo khawatirin. Takut doi marah kalo gadibales or blah bla blah. 2. Gak takut ribut-ribut. Lo lagi gabut dirumah, nungguin doi ngechat atau ngajak jalan. Eh tiba-tiba temen lo atau orang rumah ngajak pergi dan lo lupa bawa handphone atau lowbat. Bayangin, kalo lo single kan enak. Haha, lo punya Quality Time sama orang lain. Gaperlu check hp almost every single minute. Have Fun. Atau lebih baiknya, gak perlu berantem-berantem karena doi marah chat gak dibales, atau karena handphonemu ketin...

Dream, again.

Ini bukan kamarku, Kamar ini sangat indah. Satu ruangan berukuran sedang, dengan dinding kaca tembus pandang kearah hutan yang terlihat sangat sejuk. Didepanku terpasang sebuah kaca besar.. Oh tuhan.. ini indah sekali.. Tapi kemudian, Aku merasakan seseorang berada dibelakang tubuhku dan bersandar di dinding kasur. Dan ia duduk, Memangku tubuhku yang kian tenggelam dalam kesunyian.. Tapi tidak dengan otak dan hatiku.. Diotakku tergambar banyak.. ugh.. adegan dan khayalan ' ugh so impossible' dan hatiku bergoyang harlem shake. Dengan sangat menggembirakan. Aku otomatis tersenyum saat melihat pantulan wajahnya di cermin didepan.. Kita.. Tangannya merangkulku dari belakang. Membiarkan kaki kita berdua bertabrakan dan menimbulkan rasa... Yang kian menghangat.. Bahkan panas. Aku tersenyum lagi. Rasanya hatiku menghangat dan merasa sangat nyaman dengan keadaan ini. Aku memundurkan kepalaku kebelakang dan menyandarkannya pada tubuhnya yang terasa sangat.. Uh sexy as...

IM BACKK!

Hello fellas! Its going to end of 2015 right? Haha, long time i’ve been hiatus, sejak postingan blog gue yang terakhir—its on november 2014. Woaaah! Its a long time, one year! And.. yeah , i miss the past me , tbh. Di satu tahun ini apa ya? its mungkin my cloudy years ? Iya . Banyak banget yang udah terjadi ditahun ini, lol. Actually, my life is tetep kayak dulu ya, but.. ga berasa 1 tahun ini i spend without him (y’all know who is, kan?) yup. Setelah lari, dan akhirnya gue capek juga. Ternyata emang masih banyak bagian gue yang gak bisa lepas dari dia, dari banyaknya cowok yang apa ya, sebut aja make me happy. Selama satu tahun belakangan, yang ada.. bukan feel happy sih. Rasanya makin ngerasa ‘its not me’ ga tau kenapa. Padahal gak seharusnya i feel that way. Semua udah berubah, dan ga seharusnya i still stuck arround. Kayak there was a big hole , entah kenapa. Banyak banget yang berubah satu  tahun ini; liat aja dari cara penulisan gue yang ini, entah k...