Ini bukan kamarku,
Kamar ini sangat indah. Satu ruangan berukuran sedang, dengan dinding kaca tembus pandang kearah hutan yang terlihat sangat sejuk. Didepanku terpasang sebuah kaca besar..
Oh tuhan.. ini indah sekali..
Tapi kemudian,
Aku merasakan seseorang berada dibelakang tubuhku dan bersandar di dinding kasur. Dan ia duduk,
Memangku tubuhku yang kian tenggelam dalam kesunyian..
Tapi tidak dengan otak dan hatiku..
Diotakku tergambar banyak.. ugh.. adegan dan khayalan 'ugh so impossible' dan hatiku bergoyang harlem shake. Dengan sangat menggembirakan.
Aku otomatis tersenyum saat melihat pantulan wajahnya di cermin didepan..
Kita..
Tangannya merangkulku dari belakang. Membiarkan kaki kita berdua bertabrakan dan menimbulkan rasa...
Yang kian menghangat..
Bahkan panas.
Aku tersenyum lagi. Rasanya hatiku menghangat dan merasa sangat nyaman dengan keadaan ini.
Aku memundurkan kepalaku kebelakang dan menyandarkannya pada tubuhnya yang terasa sangat..
Uh sexy as hell.
Ia mengecup puncak kepalaku dan memainkan rambutku dengan gemas.
Aku melihat garis tawanya di cermin didepanku. Tangan kirinya dengan overprotective memeluk pinggangku.
Dan mengelusnya..
Ugh, god...
Ini apa? Rasanya, seperti terbakar.. tapi rasanya sangat lembut..
Aku menahan tangannya yang menimbulkan gejolak sensasi baru dalam hidupku.
Dan ia mendongak, menatap mataku lewat pantulan cermin dihadapan kami.
"I love you, gel" suaranya lebih mirip desahan pelan ditelingaku, lebih mirip erangan.. yang memabukan.
"Uh" aku menggeliat dalam dudukku dipangkuannya..
Dan aku nyengir saat merasakan sebuah... ah sudahlah.
"And i love you more, geliebthe." Aku meraih jemarinya,
Dan meremasnya. Seakan menyalurkan segala gundah dan rindu yang tiap saat mengangguku.
"Aku disini, Nisha" ia mengecup jemariku. Aku menonton hal itu, lewat cermin dihadapan kita. Sekali lagi.
"Tetaplah disini." Oh, ini perintah.
"Your wish, my command my lady." Dan dia mengecup puncak kepalaku dengan gemas.
Ia menegakkan dudukku. Lalu menyelipkan kepalanya diantara bahu dan leherku..
Rasanya geli..
Dan banyak kupu-kupu terbang bergejolak di perutku..
Ugh...
Nafasnya hangat, terasa sangat nyata di lekukan leherku.
Aku tersenyum lalu mengelus kepalanya seperti anak kecil yang melakukan hal baik,
Aku ingat. Aku pernah mengelus kepalanya seperti ini juga, waktu dibioskop. Haha
Ia mengerang, mungkin tak ingin diganggu? Huft..
Ia seperti anak kecil yang lucu, dan manis.
Nafasnya mulai teratur, mungkin ia tertidur.
Tapi kemudian. Tangannya bergerak memelukku lebih erat lagi.
Tak membiarkan sedikitpun jarak menghalangi kami berdua.
"Damn." Maki-nya. Aku bingung.
Namun sedetik kemudian. Ia mengangkat tubuhku dan....
Ini lagi- lagi hanya mimpiku.
Lol, regards
Chnisa's
Kamar ini sangat indah. Satu ruangan berukuran sedang, dengan dinding kaca tembus pandang kearah hutan yang terlihat sangat sejuk. Didepanku terpasang sebuah kaca besar..
Oh tuhan.. ini indah sekali..
Tapi kemudian,
Aku merasakan seseorang berada dibelakang tubuhku dan bersandar di dinding kasur. Dan ia duduk,
Memangku tubuhku yang kian tenggelam dalam kesunyian..
Tapi tidak dengan otak dan hatiku..
Diotakku tergambar banyak.. ugh.. adegan dan khayalan 'ugh so impossible' dan hatiku bergoyang harlem shake. Dengan sangat menggembirakan.
Aku otomatis tersenyum saat melihat pantulan wajahnya di cermin didepan..
Kita..
Tangannya merangkulku dari belakang. Membiarkan kaki kita berdua bertabrakan dan menimbulkan rasa...
Yang kian menghangat..
Bahkan panas.
Aku tersenyum lagi. Rasanya hatiku menghangat dan merasa sangat nyaman dengan keadaan ini.
Aku memundurkan kepalaku kebelakang dan menyandarkannya pada tubuhnya yang terasa sangat..
Uh sexy as hell.
Ia mengecup puncak kepalaku dan memainkan rambutku dengan gemas.
Aku melihat garis tawanya di cermin didepanku. Tangan kirinya dengan overprotective memeluk pinggangku.
Dan mengelusnya..
Ugh, god...
Ini apa? Rasanya, seperti terbakar.. tapi rasanya sangat lembut..
Aku menahan tangannya yang menimbulkan gejolak sensasi baru dalam hidupku.
Dan ia mendongak, menatap mataku lewat pantulan cermin dihadapan kami.
"I love you, gel" suaranya lebih mirip desahan pelan ditelingaku, lebih mirip erangan.. yang memabukan.
"Uh" aku menggeliat dalam dudukku dipangkuannya..
Dan aku nyengir saat merasakan sebuah... ah sudahlah.
"And i love you more, geliebthe." Aku meraih jemarinya,
Dan meremasnya. Seakan menyalurkan segala gundah dan rindu yang tiap saat mengangguku.
"Aku disini, Nisha" ia mengecup jemariku. Aku menonton hal itu, lewat cermin dihadapan kita. Sekali lagi.
"Tetaplah disini." Oh, ini perintah.
"Your wish, my command my lady." Dan dia mengecup puncak kepalaku dengan gemas.
Ia menegakkan dudukku. Lalu menyelipkan kepalanya diantara bahu dan leherku..
Rasanya geli..
Dan banyak kupu-kupu terbang bergejolak di perutku..
Ugh...
Nafasnya hangat, terasa sangat nyata di lekukan leherku.
Aku tersenyum lalu mengelus kepalanya seperti anak kecil yang melakukan hal baik,
Aku ingat. Aku pernah mengelus kepalanya seperti ini juga, waktu dibioskop. Haha
Ia mengerang, mungkin tak ingin diganggu? Huft..
Ia seperti anak kecil yang lucu, dan manis.
Nafasnya mulai teratur, mungkin ia tertidur.
Tapi kemudian. Tangannya bergerak memelukku lebih erat lagi.
Tak membiarkan sedikitpun jarak menghalangi kami berdua.
"Damn." Maki-nya. Aku bingung.
Namun sedetik kemudian. Ia mengangkat tubuhku dan....
Ini lagi- lagi hanya mimpiku.
Lol, regards
Chnisa's
Komentar