A angst and gloomy story by Runnisa Bangun pagi selalu dalam list menyebalkan dalam hariku. Aku benci bangun pagi, apalagi jika waktunya adalah weekend. Seharusnya kuhabiskan weekend milikku dengan tidur, membaca novel, atau bersantai ria dirumah. Tapi kali ini berbeda, pagi ini aku bangun pagi dengan semangat sekali. Setelah merapikan pakaiankudan beberapa hal yang harus kubawa , aku menghabiskan sarapanku dengan buru buru. Berkali-kali aku melakukan checking agar penampilanku tak terlihat buruk, “kesan terakhirnya untukku harus bagus” batinku sambil membenarkan letak kerudung yang kupakai. Aku tersenyum menatap kaca “hope this day gonna be good” doaku dalam hati sebelum benar-benar berangkat. Other side Wow, hari kelulusan. Bagiku hal ini biasa saja, semua hal terlihat rata dan aku tak lagi peduli tentang kesan apa yang akan kudapatkan hari ini, kurapihkan lagi tatanan rambutku, setelah kuberi gel , aku mulai menatanya. “good looking!” pujiku pada di...
sometimes write could heal, could kill, and i let them both do things to me.