Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Honest Confessions

So, harusnya gue belajar saat ini, cause tomorrow gue masih ada 3 jadwal mata pelajaran, so-- now i am here , want to write something that got stuck on my mind like a shit, like-- really, this things disturb me out tapi gak bisa gue tulis dalam kata-kata, and y'all know kan gimana nyebelinnya when you have something to say, tapi when lo nulis, you got nothing at all. Well, gue ngerasain hal itu sekarang. Honestly ya, akhir-akhir ini gue sendiri gak ngerti kenapa and whats point that i want to figure it out? Hhh I, just finally found someone who ' click ' into my heart, tapinya.... well.... its something between i want to, tapi im afraid to. Gue, bener bener enjoy how well being he is, i know, mungkin in couple years were still the same, tapi gue gak mau liat suatu saat nanti if we could fight, or mad at each other. like... gimana kalo suatu saat nanti sifat nyebelin gue keluar? Gimana kalo suatu saat nanti dia capek buat ngehandle sifat gue yang sometimes up and...

the most dangerous zone.

Damn it, have you ever feel-- to being enjoy with someone for looong time-- time passed by, you were sometimes become stranger, and at some points. You're a part of him, have you ever feel that? Begini, aku akan bercerita tentang seorang temanku, teman dekatku sih. Dulu-- dulu sekali, ketika aku masih di sekolah menengah pertama, tingkat kedua. Aku pernah suka padanya, yeah. Karena ia teman yang baik, dan aku merasa cocok saja. Tapi dulu ia adalah pria yang hanya suka main main, dan tak pernah terlihat tertarik untuk berhubungan. Yeah, aku mundur begitu saja, tapi tetap; aku senang berkomunikasi dengannya. Ia seperti aku, versi laki-laki dan versi lebih malu lagi. Kami sempat dekat-- selalu bertukar kabar setiap hari, tetapi kemudian lost contact lagi, kami berada di sekolah kejuruan yang sama. Tapi berbeda kejuruan, aku jarang melihatnya disekolah. Tapi akhir akhir ini aku selalu melihatnya, entah berpaspasan atau aku yang tiba-tiba melihatnya dari kejauhan. Dan juga...

Fall In Love

Ahh, fall in love, right? My heart, feel warm and ache in the same time. Why? Everytime i do throwback, everytime i think-- and learn the lesson from my past, i see them. The happiness that i couldn't ever replace. The happiness that i got, whether i just lucky, or whatever; at least i have know how it feels, to being loved. Sakit, ya? Iya sih. Kadang sebagai wanita-- aku sendiri sering sekali merasa not attractive enough, dan menutup diri, memang aku akan terlihat semangat dan ingin memperluas pertemanan, dengan siapapun. Tapi semakin seseorang mendekat, nah. Seperti sebuah radar, aku diperintahkan untuk mundur, tak akan mencoba lagi. Entah aku yang terlalu paranoid, atau memang aku sudah benar-benar payah dalam hal jatuh cinta? Terlalu banyak perhitungan yang kupikirkan 'what if' adalah mayoritas dari akar pikiranku ketika aku mencoba, merasakan, atau mendapatkan jatuh cinta. Rasanya menyebalkan, seperti kau ingin sekali berenang tapi kau punya alergi dengan air a...