after re reading my preview post.
that was unstructural and seems... messy.
well, that actually picturing my mind so well.
bagian dari otakku benar-benar sibuk berfikir tentang banyak hal, thats why... postinganku sebelumnya benar-benar berantakan dan terkesan berputar-putar, well. i personally say sorry for what i've been write. i just want to write something inside mine before my parents send me to elysium LOL
begini, ternyata titik fokusku sebenarnya adalah tentang pilihan. Dan konsekuensi yang akan mengikutiku dibelakangnya. Aku... memang sedang menghadapi pilihan yang well boleh kukatakan mudah-mudah saja, tapi bagiku. Ini sama sekali tak mudah walaupun aku hanya berkata ya dan urusan selanjutnya biar kita lihat saja.
No, im not the type like that. Aku pernah begitu bergantung pada seseorang, semua hari-hari yang kulalui akan selalu bersamanya, begitu kufikir. Karena aku dan ia memiliki cinta yang kufikir dapat membangun dan bertahan selamanya, badai-- dan kerikil telah kami jalani. Aku begitu percaya padanya dan menyerahkan seluruh hari padanya, begitu juga dengannya. Aku bahagia seperti itu, dan kufikir ia juga. Kami baik baik saja asal berdua, kupikir begitu.. hingga suatu hari, ia memang harus benar-benar mengambil jalan berbeda, kini kami tak lagi berpegangan tangan dan berjalan beriringan. Masa-masa sulit pernah hampir membunuhku, rasanya sakit sekali... hingga tulisan ini dipublish rasanya aku masih merasakan serpihan nyeri.. bulan-bulan pertama, aku benar-benar merasa hampa,
Biasanya, setiap hari kami akan terus bertukar kabar bagaimanapun caranya, dan masa-masa ketika pertama ia mengambil langkah berbeda, semua terasa asing setelah 2 tahun saling mengenal dan satu tahun menjalin hubungan semi serius tersebut. Aku benar-benar kehilangan tempat berpijakku, ia gravity dan sinar matahariku. Seketika, aku lupa bagaimana rasanya dulu aku pernah hidup tanpa kehadiran dirinya.
Sedihku, mengambil waktu dua tahun hingga hari ini-- aku mengakui bahwa aku masih belum benar-benar bisa lupa. Walaupun masa penyembuhanku sudah lewat, masa sakit dan tak percaya bahwa ini semua adalah nyata sudah kulewati. Aku sudah bisa mencoba mengenal dunia baru, berkenalan dengan banyak orang. Memulai hobby baru. Meneruskan hidup dan kegiatanku yang sempat tertunda karena begitu sibuknya aku pada gravitasiku (read; dirinya) aku mengenal tentang lingkungan dan hidup, mencoba mengulang lagi bagaimana rasanya hidupku tanpanya.
Dan hari ini aku merasa berhasil, walau tidak sepenuhnya tapi aku bisa berdiri diatas kakiku sendiri.
Pointnya adalah, aku pernah begitu mencintai dan terjebak. Aku merasa nyaman dan begitu bergantung pada seseorang; dan masa penyembuhanku ketika aku jatuh. Benar-benar mengambil waktu lama.
Dan sekarang aku dihadapkan pada pilihan sama, aku masih sangat ragu dan takut pada pilihan yang salah, disatu sisi lain. Sesuatu dalam diriku merasakan sepi, sesuatu didalam sana merasa butuh seseorang untuk lead me on, untuk tempatku berteduh dan sebagai bahu ketika dunia benar-benar terasa semakin menyeramkan dimataku.
Tapi aku benar-benar tak bisa memberikan kepercayaanku pada siapapun lagi.
Everyone that i believe, broke me.
Aku yakin ia pria baik, aku percaya padanya.
Tapi things happen, people change, feelings fade. Dan itulah pointnya. Semua orang berubah dan masa akan selalu berganti. Perasaannya bisa hilang kapan saja.
Entah diwaktu yang tepat.
Atau diwaktu ketika aku benar-benar bergantung padanya.
Dan itu akan menyakitiku lagi, sebagai bentuk pertahanan diriku, aku menolak ancaman semacam itu, aku tak dapat lagi melewati worst years dan menjadi begitu menyedihkan. Aku benar-benar tak mau.
Benar kata seorang pria teman lamaku-- haha sebut saja begitu, aku setuju atas perkataannya bahwa;
Its just, i used to be alone. When you came into my life. Its seems fun and wake me up. But back again, i used to be alone. And thats what all i need.
Benar, perasaan nyamanku bahwa aku sudah biasa sendiri menghalaunya masuk.
Masa dua tahun penyembuhanku kuhabiskan dengan terbiasa sendiri, mengevaluasi diri, dan memperbaiki apa yang telah kuhancurkan.
Begitu juga dengan sekarang,
I have build my own protector, but.. how can i trust that you'll never broke me, like everyone used to do?
20.04 180716
by the girl who have so many scars.
Komentar