shit, this thing is annoying me all the time. i can't even focus on anything.
you know what the reason behind this shit?
you.
okay -take a deeeep breath-
kufikir, aku mulai merasa hidup lagi. maksudku; setelah dua tahun penantian- okay satu tahun, setelah semua come and go, dan setelah semua hal yang membuatku makin merasa useless dan not attractive, seseorang datang begitu saja dan bilang suka.
tak masuk akal,
this is insane.
this isnt real
all of this just a joke.
tapi dibalik semua kilahku, aku tak menyadari bahwa aku jatuh juga pada perangkapnya. maksudku, aku memang benar-benar tak memiliki perasaan lebih, tak menaruh perasaan, bahkan aku tak menyadari bahwa yeah-- aku kenal ia sudah cukup lama tapi sebatas kenal dan tak akan pernah ada apa apa. begini, bagaimanapun alasanku kali ini. aku benar-benar mulai merasa senang. dan bagian bagian dari otakku mulai memberontak dan memberikan spekulasi spekulasi mengejutkan, aku bahkan merasa dikelilingi oleh mind yang i can't even control them anymore.
aku.. bukannya hanya takut.
aku pernah berkali kali jatuh, aku pernah benar-benar merasa nyaman, aku pernah dibuang, aku pernah ditolak dan aku pernah merasa begitu tersakiti.
semua cerita dan alasan alasan tentang cinta, membuatku merasa nyeri. semua akan berakhir dengan tangis, semua akan berakhir. kalaupun tidak berahir, semuanya tak akan mudah. dan aku sudah sangat malas untuk menjalaninya.
sekarang aku jadi berfikir, apa aku takut dengan komitmen? wow. aku tak menyangka aku bakalan menjadi sealot ini.
tapi, serius. semua rasa sakit-- pernah dibuat begitu nyaman dengan seseorang; dan ia pergi begitu saja. pernah mencoba mencintai dengan begitu sederhana, tapi ditinggalkan. semua hal yang begitu tak penting ini mempengaruhi keputusanku, mengganjal langkah maju atau mundur yang harus kupilih.
begitu kupilih untuk mundur, begitu banyak konsekuensi yang harus kuterima dan mungkin bisa bisa saja selama semuanya belum terlambat.
tapi begitu kupilih untuk maju, ada banyak cara membuatku jatuh lagi. ada begitu banyak jalan yang harus kulalui. ada begitu banyak kegiatan yang harus kulakukan. pertama, aku harus menerima jika jalan yang kupilih adalah salah. aku harus tetap berdiri tegak jika nyatanya ia hanya main main padaku.
kedua, aku-- jika semua berjalan serius, semua pasti akan ada kerikil bahkan badai. aku belum siap untuk menerima hal itu lagi, belum.
ketiga, mungkin benar aku hanya paranoid dan berlebihan, tapi semua hal dikehidupan laluku membuatku lelah dan tak percaya lagi bahwa cinta dapat benar-benar membuat bahagia.
memang, semuanya akan baik baik saja pada awal kau memulai, tapi pada saat mempertahankan; aku bisa saja bertahan tapi bagaimana dengan partner yang kupilih? bagaimana jika ia mundur dan aku kecewa lagi?
bagaimana jika lukaku yang bahkan belum sembuh tersiram air lagi?
bukannnya egois, bagaimana berdiri diatas kakiku sendiri merupakan hal yang patut kuhargai (setidaknya diriku sendiri) bahwa bisa bangkit dari semua rasa perih yang kurasakan adalah sebuah keajaiban.
aku belum mengenalnya, aku bahkan belum tahu bagaimana sejujurnya perasaan pria itu padaku.
setelah meneliti dari beberapa kasus cinta lamaku, pria akan selalu begitu jika belum mendapat apa yang ia mau, bersikap manis and etc.
tapi begitu ia dapatkan dirimu? bom.
hilang sudah dan ia akan berlaku semaunya,
dan akhirnya sisi lemahku kembali, aku mudah merasa nyaman dan bagaimana jika aku ditinggalkan lagi?
bagaimana jika aku harus merasa kecewa lagi?
benar memang kata banyak orang bahwa aku harus membuka mata dan membuka hati.
tapi sebuah percobaan bodoh seperti ini malah membuatku nyeri, semua omong kosong ini membuatku merasa semakin bodoh setiap harinya.
berdiri diatas keputusan dengan fakta bahwa
satu, aku mulai menyukainya.
dua, bahwa ia bisa saja menyakitiku.
perisai pertahanan diriku tak akan meng-allow siapapun untuk masuk, begitu juga dengannya.
tapi rasa yang ia bawa membuatku hidup lagi, aku bagaikan tanah kering. dan kemudian ia datang menyiramiku dengan air segar, rasanya manis dan indah.
rasanya menyenangkan dan aku ingin mencoba lagi, tapi bagaimana jika suatu saat nanti ia tak bisa lagi memberiku air dan menjadi penyejukku?
bagaimana jika suatu hari ia bosan dan pergi begitu saja?
lalu bagaimana dengan nasibku?
aku terdengar egois. tapi inilah pertimbanganku, aku bukannya sudah gila dengan sebegitu keras, pemilih, dan egois.
aku hanya mencoba mempertahankan hatiku, menyelamatkannya agar tak jatuh ditangan yang salah, agar aku tak perlu merasa sesak seperti dua tahun lalu, agar aku bisa bernafas lega setiap harinya. agar aku tak perlu lagi menangis tiap malamnya.
aku sudah berhasil melalui masa masa sulit pasca putus, aku sudah tak semenyedihkan dulu. tapi sekarang?
dihadapkan dengan pilihan untuk membuat hubungan lagi?
pertimbangan apa lagi yang kubutuhkan?
'aku bukan hanya pelangi, aku membuat badai dan topan'
seandainya aku bisa memasang warning seperti itu ditubuhku. aku tak ingin mencintai lagi.
untuk waktu yang lama, mungkin?
tapi ia datang.
ia merusak segala plan dan kegiatanku.
ia masuk kedalam otakku dengan tiba-tiba dan menjatuhkan bomnya disana.
apa ia hanya tertarik padaku? apa ia hanya sedang bercanda? ataukah memang aku sedang dibohongi?
bagaimana jika ia mengenalku lebih dalam? apa yang ia pikirkan tentangku? apakah ia akan menyukai jika ia mengetahuiku lebih dalam lagi?
apakah ia akan tetap menyukaiku seperti pertama ia bicara tentang perasaanya? atau aku hanya mainan untuknya? atau sebagai teman disaat ia bosan? atau masih banyak wanita yang menunggunya diluar sana dan aku hanya salah satu dari mereka?
akankah semua mudah jika dijalani? ataukah akan sulit?
banyak pertanyaan diotakku, semakin tak terjawab semakin nyeri rasanya otakku.
kenapa aku begini?
kenapa aku, malah menyukaimu?
R.N
160716
Komentar