Langsung ke konten utama

Postingan

Entri yang Diunggulkan

Dream, again.

Ini bukan kamarku, Kamar ini sangat indah. Satu ruangan berukuran sedang, dengan dinding kaca tembus pandang kearah hutan yang terlihat sangat sejuk. Didepanku terpasang sebuah kaca besar.. Oh tuhan.. ini indah sekali.. Tapi kemudian, Aku merasakan seseorang berada dibelakang tubuhku dan bersandar di dinding kasur. Dan ia duduk, Memangku tubuhku yang kian tenggelam dalam kesunyian.. Tapi tidak dengan otak dan hatiku.. Diotakku tergambar banyak.. ugh.. adegan dan khayalan ' ugh so impossible' dan hatiku bergoyang harlem shake. Dengan sangat menggembirakan. Aku otomatis tersenyum saat melihat pantulan wajahnya di cermin didepan.. Kita.. Tangannya merangkulku dari belakang. Membiarkan kaki kita berdua bertabrakan dan menimbulkan rasa... Yang kian menghangat.. Bahkan panas. Aku tersenyum lagi. Rasanya hatiku menghangat dan merasa sangat nyaman dengan keadaan ini. Aku memundurkan kepalaku kebelakang dan menyandarkannya pada tubuhnya yang terasa sangat.. Uh sexy as...
Postingan terbaru

Rutinitas.

Bekasi, 9 June 2017. 6.30 pagi, aku tidak tertidur seperti biasanya, hari ini kepalaku terasa berat; tapi enggan tertidur lagi seperti hari-hari belakangan. Aku akan istirahat (mungkin) setelah selesai menulis, however; aku butuh beberapa menit/ jam istirahat sebelum memulai rutinitas kerjaku. Subuh tadi, laki-laki itu tertidur lagi. Aku baru saja akan menekan tombol call hingga menyadari bahwa ia sepertinya sudah terlelap dalam tidurnya. Aku mengurungkan niat, akhir-akhir ini lumayan berat jika saja aku dan ia mementingkan ego masing-masing. Akhir-akhir ini aku khawatir karena aku merasa egois sekali. Perasaanku menjadi sensitif, ia selalu menjadi tempatku pulang; walau arah yang kutuju adalah sebuah bangunan yang sudah kutempati sejak balita. Pikiranku terus melaju bersama angin; setiap malamnya. Memikirkan apakah yang ia lakukan seharian ini menunggu aku pulang? Apa yang ia pikirkan seharian ini selama menunggu aku membalas? Siapa saja yang menemani dan bersama denganya selama...

Your Choice.

Hi! Its been a supeeer long and stressing day for me. Dan, banyak sekali yang kurasakan. Mulai dari bagaimana ia mulai masuk kesela-sela keseharianku, dan sekarang menjadi bagian cukup penting dalam hari-hariku. Okay, kuakui bahwa memang kami hanya sekedar teman, tidak lebih. Dan, bagi kalian semua yang mengenalku, terutama teman dekatku. Aku punya beberapa alasan mengapa semua ini masih berjalan ditempat. Yang pertama, aku benar-benar tak ingin kehilangannya, entah bagaimana aku harus menyebut ini; aku memang ingin memilikinya, memanggilnya milikku, tapi tidak. Resiko dibalik itu semua cukup besar, termasuk resiko bahwa aku bisa saja kehilangannya kapan saja. Well, okay-- ditahap inipun aku bisa saja kehilangannya kapan saja. Tetapi, jika kami memang memiliki hubungan, akan ada masa-masa rumit, masa yang mungkin mendorong kami agar dapat semakin dekat, tetapi tak semudah itu; aku tahu akan banyak sekali kerikil, loncatan; bahkan badai sekalipun. Ya, memang tak ada ...

Honest Confessions

So, harusnya gue belajar saat ini, cause tomorrow gue masih ada 3 jadwal mata pelajaran, so-- now i am here , want to write something that got stuck on my mind like a shit, like-- really, this things disturb me out tapi gak bisa gue tulis dalam kata-kata, and y'all know kan gimana nyebelinnya when you have something to say, tapi when lo nulis, you got nothing at all. Well, gue ngerasain hal itu sekarang. Honestly ya, akhir-akhir ini gue sendiri gak ngerti kenapa and whats point that i want to figure it out? Hhh I, just finally found someone who ' click ' into my heart, tapinya.... well.... its something between i want to, tapi im afraid to. Gue, bener bener enjoy how well being he is, i know, mungkin in couple years were still the same, tapi gue gak mau liat suatu saat nanti if we could fight, or mad at each other. like... gimana kalo suatu saat nanti sifat nyebelin gue keluar? Gimana kalo suatu saat nanti dia capek buat ngehandle sifat gue yang sometimes up and...

the most dangerous zone.

Damn it, have you ever feel-- to being enjoy with someone for looong time-- time passed by, you were sometimes become stranger, and at some points. You're a part of him, have you ever feel that? Begini, aku akan bercerita tentang seorang temanku, teman dekatku sih. Dulu-- dulu sekali, ketika aku masih di sekolah menengah pertama, tingkat kedua. Aku pernah suka padanya, yeah. Karena ia teman yang baik, dan aku merasa cocok saja. Tapi dulu ia adalah pria yang hanya suka main main, dan tak pernah terlihat tertarik untuk berhubungan. Yeah, aku mundur begitu saja, tapi tetap; aku senang berkomunikasi dengannya. Ia seperti aku, versi laki-laki dan versi lebih malu lagi. Kami sempat dekat-- selalu bertukar kabar setiap hari, tetapi kemudian lost contact lagi, kami berada di sekolah kejuruan yang sama. Tapi berbeda kejuruan, aku jarang melihatnya disekolah. Tapi akhir akhir ini aku selalu melihatnya, entah berpaspasan atau aku yang tiba-tiba melihatnya dari kejauhan. Dan juga...

Fall In Love

Ahh, fall in love, right? My heart, feel warm and ache in the same time. Why? Everytime i do throwback, everytime i think-- and learn the lesson from my past, i see them. The happiness that i couldn't ever replace. The happiness that i got, whether i just lucky, or whatever; at least i have know how it feels, to being loved. Sakit, ya? Iya sih. Kadang sebagai wanita-- aku sendiri sering sekali merasa not attractive enough, dan menutup diri, memang aku akan terlihat semangat dan ingin memperluas pertemanan, dengan siapapun. Tapi semakin seseorang mendekat, nah. Seperti sebuah radar, aku diperintahkan untuk mundur, tak akan mencoba lagi. Entah aku yang terlalu paranoid, atau memang aku sudah benar-benar payah dalam hal jatuh cinta? Terlalu banyak perhitungan yang kupikirkan 'what if' adalah mayoritas dari akar pikiranku ketika aku mencoba, merasakan, atau mendapatkan jatuh cinta. Rasanya menyebalkan, seperti kau ingin sekali berenang tapi kau punya alergi dengan air a...

Being Me.

its about 17th i life, how i get trough my problem, how i cried and how i know that i'm happy. My life, isn't easier as everyone sees. I cried alone, i could die on my tought(s) and thats all alone. I have taste how the pain was, how the dissapoint was, the taste of being love, to fall in love, and to get hurt. But its okay, its about 2-3 years, finally i could lived my life. I could see the happiness on pain, i could see the learn behind fall. I could feel positive; even tough i know its hurt me, or i can't even think i could make it. After make a war to my own self. After fight against my own self. Finally i could love myself. I could fix (even tough still on progress) i could fix myself. I know my problem is hard, but everyone have a problem. They can make it, so why can't i? My only problem is i have scars. I have demons inside me and no one know, i can't even leave it even if i want to. My only problem is my mind who could make it harder. Who make me sees ...

The Perks Of Being Single.

hello peeps. kali ini gue mau bahas beberapa things, yang jadi kelebihan bawa lebih enak single, loh! haha (padahal provokator biar pada jomblo nemenin gue) wkwk XD 1. The Time Is Yours. buat cewek nih terutama, pasti semua orang butuh me time. plan lo yang tadinya mau nonton film/ drama korea 16 episode dibabat habis habisan hari itu (niatnya) eh gagal pas di episode pertengahan doi nelfon/ ngechat. Kan jadi gak fokus, ya ga girl? Ini kelebihannya. Kalo lo Single, otomatis kan gak ada yang perlu lo khawatirin. Takut doi marah kalo gadibales or blah bla blah. 2. Gak takut ribut-ribut. Lo lagi gabut dirumah, nungguin doi ngechat atau ngajak jalan. Eh tiba-tiba temen lo atau orang rumah ngajak pergi dan lo lupa bawa handphone atau lowbat. Bayangin, kalo lo single kan enak. Haha, lo punya Quality Time sama orang lain. Gaperlu check hp almost every single minute. Have Fun. Atau lebih baiknya, gak perlu berantem-berantem karena doi marah chat gak dibales, atau karena handphonemu ketin...

STAY STILL.

Menjadi bagian dari hidup seseorang, adalah hal terbaik yang pernah ada. "Nisaaaa!" Seseorang meneriakan namaku dengan lantang. Aku sontak melongok kearah ruang tamu, dimana pintu utama berada, dan disana dia.. "Nish!" Panggilnya sekali lagi. Aku memutar bola mata dan mengangkat alisku. tanda bahwa aku menjawab 'apa?' "Anak lo ye, emang demen banget bikin masalah ama anak gue kenapa sih." Ia merengut, aku ingin buru-buru menyemprotnya dengan bumbu bumbu dapur jika ia bukan sahabatku. "Raxy ngapain anak lo lagi sih emangnya?" Aku mematikan kompor dan mengajaknya duduk dipantry. Ia meneguk habis gelas terdekat. "Gini." Katanya sebelum mulai cerita. "Tadi kan iel mau minta boncengan tuh sama anak lo, eh malah ditinggalin. Kan jadi nangis anak gue didepan rumah." Jelasnya, aku terkekeh, yang kemudian mendapatkan satu jitakan dari Mutia. "Setan emang, gak emak gak anak sama sama setannya." Ia melotot kearahku...