Langsung ke konten utama

Postingan

Honest Confessions

So, harusnya gue belajar saat ini, cause tomorrow gue masih ada 3 jadwal mata pelajaran, so-- now i am here , want to write something that got stuck on my mind like a shit, like-- really, this things disturb me out tapi gak bisa gue tulis dalam kata-kata, and y'all know kan gimana nyebelinnya when you have something to say, tapi when lo nulis, you got nothing at all. Well, gue ngerasain hal itu sekarang. Honestly ya, akhir-akhir ini gue sendiri gak ngerti kenapa and whats point that i want to figure it out? Hhh I, just finally found someone who ' click ' into my heart, tapinya.... well.... its something between i want to, tapi im afraid to. Gue, bener bener enjoy how well being he is, i know, mungkin in couple years were still the same, tapi gue gak mau liat suatu saat nanti if we could fight, or mad at each other. like... gimana kalo suatu saat nanti sifat nyebelin gue keluar? Gimana kalo suatu saat nanti dia capek buat ngehandle sifat gue yang sometimes up and...

the most dangerous zone.

Damn it, have you ever feel-- to being enjoy with someone for looong time-- time passed by, you were sometimes become stranger, and at some points. You're a part of him, have you ever feel that? Begini, aku akan bercerita tentang seorang temanku, teman dekatku sih. Dulu-- dulu sekali, ketika aku masih di sekolah menengah pertama, tingkat kedua. Aku pernah suka padanya, yeah. Karena ia teman yang baik, dan aku merasa cocok saja. Tapi dulu ia adalah pria yang hanya suka main main, dan tak pernah terlihat tertarik untuk berhubungan. Yeah, aku mundur begitu saja, tapi tetap; aku senang berkomunikasi dengannya. Ia seperti aku, versi laki-laki dan versi lebih malu lagi. Kami sempat dekat-- selalu bertukar kabar setiap hari, tetapi kemudian lost contact lagi, kami berada di sekolah kejuruan yang sama. Tapi berbeda kejuruan, aku jarang melihatnya disekolah. Tapi akhir akhir ini aku selalu melihatnya, entah berpaspasan atau aku yang tiba-tiba melihatnya dari kejauhan. Dan juga...

Fall In Love

Ahh, fall in love, right? My heart, feel warm and ache in the same time. Why? Everytime i do throwback, everytime i think-- and learn the lesson from my past, i see them. The happiness that i couldn't ever replace. The happiness that i got, whether i just lucky, or whatever; at least i have know how it feels, to being loved. Sakit, ya? Iya sih. Kadang sebagai wanita-- aku sendiri sering sekali merasa not attractive enough, dan menutup diri, memang aku akan terlihat semangat dan ingin memperluas pertemanan, dengan siapapun. Tapi semakin seseorang mendekat, nah. Seperti sebuah radar, aku diperintahkan untuk mundur, tak akan mencoba lagi. Entah aku yang terlalu paranoid, atau memang aku sudah benar-benar payah dalam hal jatuh cinta? Terlalu banyak perhitungan yang kupikirkan 'what if' adalah mayoritas dari akar pikiranku ketika aku mencoba, merasakan, atau mendapatkan jatuh cinta. Rasanya menyebalkan, seperti kau ingin sekali berenang tapi kau punya alergi dengan air a...

Being Me.

its about 17th i life, how i get trough my problem, how i cried and how i know that i'm happy. My life, isn't easier as everyone sees. I cried alone, i could die on my tought(s) and thats all alone. I have taste how the pain was, how the dissapoint was, the taste of being love, to fall in love, and to get hurt. But its okay, its about 2-3 years, finally i could lived my life. I could see the happiness on pain, i could see the learn behind fall. I could feel positive; even tough i know its hurt me, or i can't even think i could make it. After make a war to my own self. After fight against my own self. Finally i could love myself. I could fix (even tough still on progress) i could fix myself. I know my problem is hard, but everyone have a problem. They can make it, so why can't i? My only problem is i have scars. I have demons inside me and no one know, i can't even leave it even if i want to. My only problem is my mind who could make it harder. Who make me sees ...

The Perks Of Being Single.

hello peeps. kali ini gue mau bahas beberapa things, yang jadi kelebihan bawa lebih enak single, loh! haha (padahal provokator biar pada jomblo nemenin gue) wkwk XD 1. The Time Is Yours. buat cewek nih terutama, pasti semua orang butuh me time. plan lo yang tadinya mau nonton film/ drama korea 16 episode dibabat habis habisan hari itu (niatnya) eh gagal pas di episode pertengahan doi nelfon/ ngechat. Kan jadi gak fokus, ya ga girl? Ini kelebihannya. Kalo lo Single, otomatis kan gak ada yang perlu lo khawatirin. Takut doi marah kalo gadibales or blah bla blah. 2. Gak takut ribut-ribut. Lo lagi gabut dirumah, nungguin doi ngechat atau ngajak jalan. Eh tiba-tiba temen lo atau orang rumah ngajak pergi dan lo lupa bawa handphone atau lowbat. Bayangin, kalo lo single kan enak. Haha, lo punya Quality Time sama orang lain. Gaperlu check hp almost every single minute. Have Fun. Atau lebih baiknya, gak perlu berantem-berantem karena doi marah chat gak dibales, atau karena handphonemu ketin...

STAY STILL.

Menjadi bagian dari hidup seseorang, adalah hal terbaik yang pernah ada. "Nisaaaa!" Seseorang meneriakan namaku dengan lantang. Aku sontak melongok kearah ruang tamu, dimana pintu utama berada, dan disana dia.. "Nish!" Panggilnya sekali lagi. Aku memutar bola mata dan mengangkat alisku. tanda bahwa aku menjawab 'apa?' "Anak lo ye, emang demen banget bikin masalah ama anak gue kenapa sih." Ia merengut, aku ingin buru-buru menyemprotnya dengan bumbu bumbu dapur jika ia bukan sahabatku. "Raxy ngapain anak lo lagi sih emangnya?" Aku mematikan kompor dan mengajaknya duduk dipantry. Ia meneguk habis gelas terdekat. "Gini." Katanya sebelum mulai cerita. "Tadi kan iel mau minta boncengan tuh sama anak lo, eh malah ditinggalin. Kan jadi nangis anak gue didepan rumah." Jelasnya, aku terkekeh, yang kemudian mendapatkan satu jitakan dari Mutia. "Setan emang, gak emak gak anak sama sama setannya." Ia melotot kearahku...

inside of mind. bagian 2

after re reading my preview post. that was unstructural and seems... messy. well, that actually picturing my mind so well. bagian dari otakku benar-benar sibuk berfikir tentang banyak hal, thats why... postinganku sebelumnya benar-benar berantakan dan terkesan berputar-putar, well. i personally say sorry for what i've been write. i just want to write something inside mine before my parents send me to el ysium LOL begini, ternyata titik fokusku sebenarnya adalah tentang pilihan. Dan konsekuensi yang akan mengikutiku dibelakangnya. Aku... memang sedang menghadapi pilihan yang well boleh kukatakan mudah-mudah saja, tapi bagiku. Ini sama sekali tak mudah walaupun aku hanya berkata ya dan urusan selanjutnya biar kita lihat saja. No, im not the type like that. Aku pernah begitu bergantung pada seseorang, semua hari-hari yang kulalui akan selalu bersamanya, begitu kufikir. Karena aku dan ia memiliki cinta yang kufikir dapat membangun dan bertahan selamanya, badai-- dan kerikil telah ...

inside of mind.

shit, this thing is annoying me all the time. i can't even focus on anything. you know what the reason behind this shit? you. okay -take a deeeep breath- kufikir, aku mulai merasa hidup lagi. maksudku; setelah dua tahun penantian- okay satu tahun, setelah semua come and go, dan setelah semua hal yang membuatku makin merasa useless dan not attractive, seseorang datang begitu saja dan bilang suka. tak masuk akal, this is insane. this isnt real all of this just a joke. tapi dibalik semua kilahku, aku tak menyadari bahwa aku jatuh juga pada perangkapnya. maksudku, aku memang benar-benar tak memiliki perasaan lebih, tak menaruh perasaan, bahkan aku tak menyadari bahwa yeah-- aku kenal ia sudah cukup lama tapi sebatas kenal dan tak akan pernah ada apa apa. begini, bagaimanapun alasanku kali ini. aku benar-benar mulai merasa senang. dan bagian bagian dari otakku mulai memberontak dan memberikan spekulasi spekulasi mengejutkan, aku bahkan merasa dikelilingi oleh mind yang i can...

HARDEST GOODBYE

A angst and gloomy story by Runnisa Bangun pagi selalu dalam list menyebalkan dalam hariku. Aku benci bangun pagi, apalagi jika waktunya adalah weekend. Seharusnya kuhabiskan weekend milikku dengan tidur, membaca novel, atau bersantai ria dirumah. Tapi kali ini berbeda, pagi ini aku bangun pagi dengan semangat sekali. Setelah merapikan pakaiankudan beberapa hal yang harus kubawa , aku menghabiskan sarapanku dengan buru buru. Berkali-kali aku melakukan checking agar penampilanku tak terlihat buruk, “kesan terakhirnya untukku harus bagus” batinku sambil membenarkan letak kerudung yang kupakai. Aku tersenyum menatap kaca “hope this day gonna be good” doaku dalam hati sebelum benar-benar berangkat. Other side Wow, hari kelulusan. Bagiku hal ini biasa saja, semua hal terlihat rata dan aku tak lagi peduli tentang kesan apa yang akan kudapatkan hari ini, kurapihkan lagi tatanan rambutku, setelah kuberi gel , aku mulai menatanya. “good looking!” pujiku pada di...

for you, my lovember.

Sejujurnya aku masih belum tahu apa motifmu; datang dan pergi. Hanya itu yang kucoba untuk mengerti, kau mengatakan banyak hal dan membuatku yakin untuk melupakan lubang besar yang berada dibelakangku, kau menarikku—dan membuatku bangkit perlahan dari kubangan luas yang tiada ujungnya. Kau bagai dessert , kau manis. Bagai terlena; kau berikan aku berbagai rasa lembut dan manis—dengan kejutan didalam semua tingkahmu. Aku lupa bahwa aku pernah patah, bahwa aku pernah terluka juga karena cinta. Semua caramu membuatku mencoba melangkah lagi, walau masih ragu dan buram. Aku menggenggam tanganmu untuk berjalan lebih maju, setidaknya aku bersamamu. Lalu, aku lupa siapa diriku; aku adalah gadis patah hati. Aku tak dapat menarik siapapun agar bertahan dalam hariku, bukan juga kamu. Is that too hard to fall in love with me? Aku berbisik ditiap tengah malam, menatap langit-langit dan berpikir. Mungkin memang sulit untuk bertahan denganku, kan? Lagipula siapa pria...

the feelings.

I have a good dream last night-- and. The dream was.. Inspiring me to write about this today. So, can i really honest, that i still love him? Everyone maybe doesn't know, and now all of you will know lol. I can't fight my feelings anymore, can't fake my smile, hide my pain. The truth is i stil hoping he'll miss me too, like i always did everyday. I wish he look at me when i'm not looking I wish he suddenly remember me whenever he hear my name. I wish he still remember all of the things, that we did together, all the plans that we've been made together. Like a Justin Bieber's song, did he forget all the things that he did with me? Cause baby-- i didn't. This words sounds sooo damn murahan, and etc. I know that i shouldn't write this. Because other can judge me, can hate me, can say bad thing about me, such as; ' How sad is she' ' Ck , bitch' ' She's idiot , what the heck' ' Whats wrong with that s...

IM BACKK!

Hello fellas! Its going to end of 2015 right? Haha, long time i’ve been hiatus, sejak postingan blog gue yang terakhir—its on november 2014. Woaaah! Its a long time, one year! And.. yeah , i miss the past me , tbh. Di satu tahun ini apa ya? its mungkin my cloudy years ? Iya . Banyak banget yang udah terjadi ditahun ini, lol. Actually, my life is tetep kayak dulu ya, but.. ga berasa 1 tahun ini i spend without him (y’all know who is, kan?) yup. Setelah lari, dan akhirnya gue capek juga. Ternyata emang masih banyak bagian gue yang gak bisa lepas dari dia, dari banyaknya cowok yang apa ya, sebut aja make me happy. Selama satu tahun belakangan, yang ada.. bukan feel happy sih. Rasanya makin ngerasa ‘its not me’ ga tau kenapa. Padahal gak seharusnya i feel that way. Semua udah berubah, dan ga seharusnya i still stuck arround. Kayak there was a big hole , entah kenapa. Banyak banget yang berubah satu  tahun ini; liat aja dari cara penulisan gue yang ini, entah k...

Daddy

Jika boleh. Ingin kupeluk dirimu sekali lagi, hanya sekali saja. Jika dapat ku ulang, ku putar. Aku ingin berlari, mengucapkan selamat tinggal terindah, untukmu. Jika boleh, aku ingin memelukmu erat, sebelum melepas dan menatap pergimu saat ini. Ingin kupeluk dirimu sebelum takdir dan kenyataan memecah dan mengharuskan semua untuk hilang dan tak kembali. Papa. Jika boleh, kuminta satu kali lagi untuk terlelap dipelukmu. Untuk mendekapmu, menyanyikan lagu tidurku, menegurku, menjagaku. Untuk yang terakhir. sebelum kau pergi dan tak dapat untuk kembali. Bagaimanapun, aku merasa rindu berada dalam hangatmu. Merasa hampa tanpa tangan kokohmu yang membantuku berdiri, membantuku mencoba sepeda baru. Dan membantuku mempelajari hidup yang semakin hari kurasa semakin sulit saja, papa. Mengapa tak pernah kau beri tahu bahwa kau akan pergi? Tanpa dapat mencegah dan mengadu pada siapa jika aku sendiri. Meratap nasib. Menata hari. Dan melakukan semua sendiri tanpa senyum lelahmu set...

It was not a dream.

'I just realized, it wasn't a dream' Ketika aku bangun, dan yang terjadi tetaplah sama. Aku sadar bahwa semua berakhir. Aku berharap bahwa ini semua adalah mimpi yang akan hilang ketika aku bangun dipagi hari. Tapi sayang, ini bukan lagi mimpi. Aku selalu merasa tak hidup ketika bangun dipagi hari, aku berada di mimpi buruk tiada akhir; yang kutahu hingga pagi ini. Bahwa semua adalah mimpi. Dan sekarang saatnya aku bangun, dan menyadari bahwa. Kau bukan milikku lagi.. Semua seperti badai tanpa jeda. Dan sebuah gurun tanpa air. Dan tak ada lagi celah langkah untuk tetap maju. Dan terlalu menyakitkan untuk mengambil langkah mundur. Yang kulakukan hanya diam. Dan menatap kebahagiaanmu, yang tanpaku lagi. Kukira kau akan rasakan badai seperti apa yang kurasakan. Kukira kau akan rasakan perih seperti luka-ku yang kau buat slama ini. Kukira akan lebih mudah. Kukira aku bisa berjalan tanpa beriringan lagi denganmu. Kukira aku bisa tanpa menatap matamu. Kukira ...